MAKALAH
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tentang
JURNAL
Disusun
Oleh:
Kelompok
3
ELAWATI (1313060280)
HAWIKE MAIDELLA (1313060278)
ROMIKA PUTRA (1313
Dosen
Pembimbing :
Misneli,
SE,MSi.Akt
JURUSAN
EKONOMI ISLAM KOSENTRASI AKUNTANSI
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM
BONJOL PADANG
TAHUN 2015M/1436 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat
Allah S.W.T, yang mana atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan
kesempatan untuk hidup dan masih di izinkan untuk menikmati dan melihat
keindahan ciptaan-Nya.
Shalawat beserta salam marilah kita kirimkan
kepada nabi kita Muhammad S.A.W, yang mana beliau telah membawa umatnya dari
zaman kebodohan menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing, yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Sistem Informasi Akuntansi Ini.
Dan apabila makalah ini masih kurang sempurna,
penulis meminta kritik dan saran kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Padang, 13 April 2015
Penulis
JURNAL
1.
PENGERTIAN JURNAL
Jurnal (dalam bahasa Inggris
Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book
of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan
perusahaan secara kronologis dengan
menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.[1]
Jurnal Merupakan Catatan
secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan
menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan
ringkas. Jurnal merupakan
catatan transaksi finansial yang
pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry).[2]
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama
setelah bukti transaksi. Fungsi jurnal adalah menyediakan catatan yang lengkap
dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan
kronologis kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat
transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke
dalam akun perusahaan. [3]
Setelah
Transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali
dilakukan adalah dalam jurnal. Dibandingkan dengan catatan akuntansi yang lain,
pencatatan di dalam jurnal ini biasanya lebih lengkap dan lebih terperinci,
serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi.
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama
diselenggarakan dalam proses akuntansi, maka dalam sistem akuntansi, jurnal
harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun
yang tidak dicatat; catatan yang dilakukan di dalamnya lengkap dengan
penjelasan, tanggal dan informasi lain, agar catatan tersebut mudah diusut
kembali ke dokumen sumbernya. Jurnal Ada 2 Macam:
1.
Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit,maka jurnal
umum dapat di bagi menjadi dua kolom,yaitu debit dan kredit, Kolom-kolom dalam
jurnal umum tersebut dapat di isi dengan data sebagai berikut:
ntuk buku besar. Contoh
Jurnal Umum
Tanggal
|
Nama
Akun
|
Referensi
|
Debet
|
Kredit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Keterangan :
1) Diisi
dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
2) Diisi
dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis
terjadinya transaksi.
3) Diisi
nomor surat bukti transaksi.
4) Diisi
dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya
ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya
baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
5) Diisi
nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya
jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan
(7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum
bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan
analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola
pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit.
Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit
menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel
sebagai berikut :[4]
|
Bertambah
|
Berkurang
|
||
Harta
|
Debet
|
Kredit
|
||
Utang
|
Kredit
|
Debet
|
||
Modal
|
Kredit
|
Debet
|
||
Pendapatan
|
Kredit
|
Debet
|
||
Beban
|
Debet
|
Kredit
|
2.
JURNAL KHUSUS
Sesuai dengan namanya, jurnal khusus adalah
jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat kelompok transaksi-transaksi yang
sejenis. Pengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis bergantung pada
aktivitas perusahaan yang bersangkutan. Meskipun telah disediakan jurnal-jurnal
khusus, perusahaan tetap membutuhkan jurnal umum yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal khusus, dan juga
untuk keperluan membuat jurnal penyesuaian, jurnal penutupan dan koreksi
pembukuan. Format dan cara pemakaian jurnal-jurnal khusus berbeda dengan jurnal
umum. Perubahan tersebut dimaksudkan agar pengerjaan jurnal dan pembukuan dari
jurnal ke buku besar dapat dilakukan secara lebih efisien. Berikut adalah
beberapa jurnal khusus yang biasa digunakan:
- Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara kredit. Penjualan secara tunai biasanya tidak dimasukkan dalam jurnal ini karena dalam transaksi penjualan tunai terjadi penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
- Jurnal Penerimaan Kas merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Untuk menghemat waktu pencatatan, maka jurnal ini dirancang dengan meanyediakan sejumlah kolom dan hanya total setiap rupiah yang dibukukan kedalam buku besar.
- Jurnal Umum digunakan untuk mencatat penyesuaian pembukuan, penutupan pembukuan, koreksi dan transaksi-transaksi lainnya yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal khusus.[5]
2.
PENTINGNYA JURNAL
a. Jurnal merupakan pencatatan akuntansi permanen
pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
b. Pencatatan
dalam jumal biasanya lengkap dan terinci, serta menurut urutan tanggal
kejadian transaksi
c. Jurnal
harus dirancang sedemikian rupa karena jumal merupakan catatan akuntansi yang
pertama, sehingga tidak boleh terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat.
d. Catatan
yang dilakukan di dalam jumal biasanya lengkap dengan penjelasan, tanggal dan
informasi lain, karena akan digunakan untuk mengusut kembali ke dokumen
sumbemya (formulir).
3. PERINSIP DASAR YANG
MELANDASI PERANCANGAN JURNAL
Prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuatan rancangan
jurnal adalah sebagai berikut:
1. Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai
sehingga memungkinkan dalam perusahan.
2. jurnal akan di gunakan untuk memisahkan transaksi ke
dalam penggolongan pokok tertentu.
3. untuk mengurangi
pencatatan pembukuan yang terinci.
4. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama
rekening yang bersangkutan.
5. Kolom-kolom
dalam jurnal di gunakan untuk mengum-pulkan angka yang akan diringkas dalam
rekening.
6. Sedapat mungkin jurnal harus di rancang sedemikian
rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dan dokumen sumbernya.
7. Harus di tetapkan dengan dokumen sumber dengan jurnal
sehingga pertanggungjawaban informasi dapat di tentukan.[6]
4. JENIS
JURNAL
Jenis jurnal yang biasanya dalam perusahaan
yang relatif besar adalah sebagai berikut:
·
Jurnal
Penjualan
Jurnal
ini digunakan untuk mencatat transaksi penjuala, baik penjualan kredit maupun
tunai.
·
Jurnal
Pembelian
Jurnal
ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit. Transaksi pemeblian
tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
·
Jurnal
Penerimaan Kas
Jurnal
penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Sumber pokok
penerimaan kas perusahaan umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang.
·
Jurnal
Pengeluaran Kas
Jurnal
Pengeluaran Kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
·
Jurnal
Umum
Jurnal
Umum digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus.
5. METODE
PENCATATAN KEJURNAL
Jurnal umumnya berbentuk buku yang dijilid.
Bentuk jurnal ini banyak dijumpai di perusahaan yang menggunakan sistem manual
di dalam pembukuanny. Jurnal dapat pula berbentuk lembaran-lembaran formulir
lepas. Bentuk ini digunakan terutama jika pembukuan menggunakan mesin
pembukuan. Dalam akuntansi dengan computer, jurnal berbentuk arsip transaksi
dalam bentuk pita magnetic (nagnetic tape) atau magnetic disk, yang
setelah dicek kebenaran dan keasliannya, digunakan untuk memutakhirkan (update)
arsip induk (buku besar dan buku pembantu).
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk
mencatat informasi dalam jurnal:
1. Dengan
Pena
2. Dengan
Mesin Pembukuan
3. Dengan
Arsip Dokumen Sumber yang Berfungsi Sebagai Jurnal
4. Dengan
Komputer[7]
Ø Dendan pena.informasi dalam dukomen sumber di salin dalam
jurnal dengan menggunakan tulis tanggan.
Ø Dengan mesin pembukuan.informasi dalam dokumen sumber di
salin dalam jurnal dengan menggunakan mesin pembukuan.
Ø Dengan dokumen sumber sebagai jurnal.dalam cara nin
jurnal berupa arsip dokumen sumber yang di susun menurut waktu terjadinya
transaksi.
Ø Dengan komputer.Data dalam dokumen sumber di masukan ke
dalam sistem komputer melalui keyboard
dan di catat dalam arsip transaksi (transaction
file) yang berfungsi sebagai jurnal.[8]
6. LANGKAH
PERANCANGAN JURNAL
Berikut
ini adalah langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh ahli sistem dalam merancang
jurnal:
1.
Studi terhadap Karakteristik Transaksi
Perusahaan
Percangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Percangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2.
Pembuatan Jurnal Standar
Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkahselanjutnay adalah memperlajari ciri khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan rekening-rekening buku besar yang terkait dalam pencatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk mencatat transaksi-transaksi yang berfrekuensi tinggi.
Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkahselanjutnay adalah memperlajari ciri khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan rekening-rekening buku besar yang terkait dalam pencatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk mencatat transaksi-transaksi yang berfrekuensi tinggi.
3.
Percanangan Jurnal
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus.
Contoh:
Jurnal:
Bahan dalam proses XXX
Biaya overhead pabrik XXX
Biay administrasi & umum XXX
Biaya pemasaran XXX
Persediaan bahan XXX
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus.
Contoh:
Jurnal:
Bahan dalam proses XXX
Biaya overhead pabrik XXX
Biay administrasi & umum XXX
Biaya pemasaran XXX
Persediaan bahan XXX
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnal_umum
http://kurikulum-baru.blogspot.com/2014/02/jurnal-pengertian-fungsi-dan-bentuk.html
http://yohanesbewa.blogspot.com/2013/05/bab-4-jurnal.html
Mulyadi.
Sistim Akuntansi. Salemba Empat Edisi 3
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnal_umum
[3]
http://kurikulum-baru.blogspot.com/2014/02/jurnal-pengertian-fungsi-dan-bentuk.html
[4]
http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnal_umum
[5]
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_akuntansi
[6]
http://jurnal-akuntansi. Opcit
[7] Mulyadi. Sistim Akuntansi.(Penerbit:Salemba
Empat,Edisi ke-3), hlm.107-109
[8]
http://yohanesbewa.blogspot.com/2013/05/bab-4-jurnal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar